Contoh Analisis Buku Teks SMP



ANALISIS BUKU TEKS SMP KELAS VIII

            Buku SMP yang peneliti analisis merupakan buku yang dipakai oleh salah satu sekolah di Ciputat, Tangerang Selatan yaitu SMP Nurul Ikhlas.  Sekolah ini dilatarbelakangi dari kalangan bawah, maka buku teks yang dimiliki hanya pemberian dari pemerintah dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Pada prakteknya, seluruh siswa yang berada di sekolah tersebut lebih memprioritaskan penggunaan LKS dikarenakan jumlah yang mencukupi dan berharga murah. Buku yang berasal dari pemerintah memang tersedia di sekolah tersebut tapi jumlahnya sangat terbatas. Jadi, terkadang guru memberikan tambahan dari buku tersebut pada saat kegiatan pembelajaran jika di LKS yang dimiliki oleh siswa kurang sempurna isinya. Selain itu, guru juga terkadang mengambil dari berbagai sumber sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terealisasikan dengan baik khususnya pencapaian keberhasilan siswa dalam memperoleh nilai.
Pada pembahasan selanjutnya, peneliti akan mensangkutpautkan teori yang dikeluarkan oleh BSNP ( Badan Standar Nasional Pendidikan) dalam menetapkan beberapa kriteria kualitas buku teks pelajaran bahasa Indonesia yang memenuhi syarat kelayakan dengan meliputi empat komponen, kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Adapun mengenai kelayakan tersebut dalam buku yang dijadikan objek yang diteliti dengan menambahkan penidentifikasian bukunya adalah sebagai berikut.
A.    Identifikasi Buku
Judul Buku                  : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Penulis                         : Asep Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti
Penerbit                       : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Terbit                : 2008
Kota Terbit                  : Jakarta
Ditunjukkan Kepada   : Kelas VIII
Jumlah Halaman          : 208
No ISBN                     : 979-462-993-6

B.     Kelayakan Isi
1.      Kesesuaian Materi dengan SK dan KD
Dalam penjabaran buku ini memiliki kesesuaian dengan SK dan KD yang berasal dari silabus maupun RPP. SK merupakan standar kompetensi sedangkan KD adalah kompetensi dasar. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut.
SK                   : Mendengarkan       
Memahami wacana lisan berbentuk laporan
KD                  : Menganalisis laporan
Hal yang terdapat dalam buku mengenai tersebut adalah terjabarnya materi mengani laporan, cara-cara untuk menganalisis laporan dan contoh teks laporan yang bisa dianalisis oleh siswa.

2.      Kesesuaian Materi dengan Kurikulum
Materi yang tersaji dalam buku ini memiliki kesesuaian dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pengajar) 2006. Mengenai bahasa Indonesia, hal yang tercantum dalam kurikulum yaitu ketrampilan berbahasa, kebahasaan, dan kesastraan. Di dalam buku ini juga tersedia bermacam hal yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu tentang wawancara, membuat laporan, pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama dan sebagainya.

3.      Keakuratan Materi
Keakuratan materi yang ada di dalam buku ini sudah terpenuhi. Hal ini dikarenakan teks yang disajikan memiliki nilai yang akurat dengan fakta yang ada. Teks drama yang berjudul Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontani pada bab pertama mengenai pengidentifikasian unsur intrinsik teks drama. Seperti yang diketahui bahwa penulis tersebut memang seorang sastrawan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia dan hal ini tentu membawa nilai baik bagi teks yang tersaji di dalam buku ini. Sehingga siswa tidak hanya memahami tentang materinya tapi mengetahui juga tentang sastrawan Indonesia.

4.      Kemutakhiran Materi
Sebuah informasi tidak hanya memiliki nilai benar saja tetapi nilai kekinian juga perlu disajikan dalam sebuah buku teks, hal ini bisa dicontohkan dalam teks yang berbicara tentang teknologi.
Pada analisis yang diteliti ini, kemutakhiran juga tersaji di dalam buku teksnya. Hal ini bisa dicontohkan dengan terteranya teks yang berjudul “Jam Tangan Pengukur Tensi” dan teks tersebut berkaitan dengan materi yang mencoba menemukan pokok-pokok berita. Dengan begitu, siswa dapat memperoleh informasi yang sangat berguna di dalam kehidupannya, artinya mereka akan ngeh dengan peristiwa yang ada di dunia.

5.      Mendorong Keingintahuan
Sebuah teks perlu membuat pembacanya penasaran saat membaca judulnya, begitu pula yang harus terjadi di dalam buku teks ini. Salah satu contoh judul teks yang membuat rasa keingintahuan timbul bagi pembaca adalah “Memindahkan Kantor ke dalam Mobil”. Judul tersebut tentu memberikan rasa penasaran bagi pembacanya karena pembaca khususnya, siswa ingin tahu seperti apa dan bagaimana kantor berada di dalam mobil.

6.      Pengayaan
Di dalam kegiatan pembelajaran pasti ada kegiatan pengayaan, karena kegiatan ini bertujuan menguatkan materi yang telah siswa kuasai sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat terwujud dengan sempurna. Bentuk pengayaan sendiri adalah soal dan di dalam buku teks ini sudah tersaji soal di setiap akhir bab.

7.      Keberagaman Nilai
Buku teks tentu tidak hanya menampilkan nilai-nilai yang hanya berkaitan dengan materi saja tapi nilai yang berada di masyarakat perlu diterapkan di dalam buku teks siswa. Hal ini dikarenakan siswa kelak akan turun di masyarakat dan akan berhadapan dengan nilai-nilai yang ada.
Di dalam buku teks yang dianalisis ini memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat seperti nilai kesehatan, kebudayaan, teknologi, ekonomi dan lain-lain. Salah satu contoh judul teks yang berkaitan dengan hal tersebut adalah  “Gamelan, Orkestra ala Jawa”. Dengan tersajinya teks tersebut tentu memberikan pengetahuan nilai kebudayaan yang ada di masyarakat bagi para siswa.

C.    Kelayakan Bahasa
Bahasa merupakan media yang digunakan pembicara kepada pendengar untuk menyampaikan pesan. Maka, bahasa perlu disajikan dengan sebaik mungkin sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh si penerima pesan, dalam hal ini adalah siswa.
Isi buku adalah pesan, maka pesan itu harus dibalut dengan bahasa yang lugas, interaktif, dialogis, komunikatif dan sesuai dengan kaidah dan perkembangan anak. Lalu bahasa yang tersaji di dalam buku teks ini cukup memenuhi aturan dari kelayakan bahasa tersebut.  Selain itu, di buku ini terdapat gambar-gambar yang ikut menguatkan ilustrasi dari teks yang ada di buku ini, seperti gambar siswa yang sedang latihan drama sambil membaca naskah dan hal ini berkaitan dengan materi yang membahasa tentang drama. Lalu mengenai kalimat yang interaktif dan dialogis adalah sebagai berikut.
“Ketika kalian berada di depan sekolah (SMP 2 Mandiri), tiba-tiba seorang ibu menghampiri kalian dan menanyakan loaksi Kantor Dinas Paristiwa sambil menunjukkan sebuah denah.  Perhatikan denah 3.1 yang ditunjukkan berikut dengan cermat!” Jadi, secara keseluruhan  buku teks ini sudah terpenuhi nilai kelayakan bahasanya.
D.    Kelayakan Penyajian
Teknik penyajian di dalam buku teks ini cukup baik karena mengurutkan bagian-bagian materi berdasarkan silabus dan RPP dan ditampilkan dalam urutan bab selanjutnya. Urutannya pun disesuaikan tingkat kesukaran dan kemudahannya, artinya materi dimulai dari hal yang paling dasar dahulu, seperti pada bab pertama, buku ini menampilkan materi mengenai dasar-dasar laporan dan di bab selanjutnya disajikan materi tentang pelatihan untuk menampilkan penyampaian laporan secara lisan.
Pada setiap teks atau materi yang ditampilkan akan terdapat sebuah bingkai bahasa yang menjelaskan satu hal yang berkaitan dengan hal yang dibahas tersebut. Hal ini bisa dicontohkan pada teks berita yang berjudul “Mata pun dapat Terserang Stroke”. Dalam hal ini, siswa memang ditugaskan untuk membaca berita tersebut dengan lafal, intonasi, jeda maupun temponya secara tepat. Lalu di akhir teks tersebut akan tersedia bingkai yang berbentuk kotak dan di dalamnya ia membahas teks tersebut dengan mentitikfokuskan pada penulisan ­pun. Di dalam bingkai tersebut dijelaskan mengenai pertikel pun dengan mengaitkan kalimat-kalimat yang berada di teks berita sebelumnya dan membahas partikel tersebut dari segi KBBI maupun pedoman ejaan bahasa Indonesia. Sehingga siswa secara tidak langsung dapat memahami penulisannya, meski hal ini tidak termasuk dari materi-materi yang wajib dikuasai siswa berdasarkan kurikilum maupun silabus.
Selain itu, buku ini menyajikan glosarium dan indeks. Dengan adanya hal tersebut, dapat mempermudah siswa mengenai kata-kata yang sulit dipahami maupun mencari kata-kata penting di dalam buku. Di dalam buku ini pun terpapar daftar pustaka, sehingga baik guru maupun siswa dapat terinspirasi untuk mencari sumber lain yang dapat memantapkan materi yang sedang dipelajari.


E.     Kegrafikan
Dari segi tulisan yang terdapat dalam buku ini sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan, dengan ukuran 12 dan times new roman. Selain itu, format penulisan bahasa asing dengan memiringkan sudah terealisasikan dengan baik. Maka, penulisan ejaan di dalam buku ini sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dari segi penjilidan, cetakan, maupun kertas sudah memenuhi standar dengan baik. Kertas yang dipakai merupakan kertas yang bagus, yang tidak mudah robek. Mengenai cetakan tulisannya cukup jelas, tidak terlalu hitam maupun buram, sehingga siswa dapat membaca teks dengan baik. Selanjutnya penjilidan yang dipakai oleh buku ini cukup kuat, tidak mudah terlepas.
Untuk masalah kulit atau cover dari buku ini sangat menarik. Meskipun gambar yang ditampilkan tidak terlalu beragam dengan hanya menampilkan satu sosok gambar yang dilatarbelakangi warna hijau dan kuning. Menurut peneliti, hal tersebut tidak masalah karena sosok yang ditampilkan adalah sosok yang memang harus diketahui oleh para sisiwa. Sosok itu adalah A.A Navis, seorang sastrawan yang tidak asing lagi bagi dunia sastra tapi kemungkinan tidak cukup dikenal oleh generasi sekarang, khususnya siswa. Maka, dengan ditampilkan sosok tersebut dan ditambahkan tulisan Robohnya Surau Kami di samping gambar itu, tentu akan menambah pengetahuan bagi siswa mengenai dunia sastra apalagi jika guru menceritakan tentang beliau secara sekilas.

Jadi secara keseluruhan buku ini sudah memenuhi standar dan layak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya bagi mata pelajaran bahasa Indonesia. Hanya saja ada sedikit kekurangan dari segi penampilan isinya, di buku ini warna yang ditampilkan hanya warna hitam tulisan dan biru muda untuk gambar serta background. Maka, buku ini perlu diberikan corak warna yang beragam sehingga siswa dapat lebih teratrik lagi untuk membacanya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

analisis raumanen

contoh laporan observasi administrasi pendidikan

ABOUT SUPER JUNIOR (picture;photos) :)